Teknik selalu dikaitkan dengan jurusan yang didominasi oleh pria. Sehingga tak jarang, perempuan cenderung menolak ketika ditawarkan untuk memasuki jurusan teknik. Berawal dari ketidaktahuan mengenai jurusan teknik dan juga cerita yang bersumber dari masyarakat yang memberikan stigma pada jurusan teknik untuk perempuan, mengakibatkan jurusan ini minim perempuan.
Berikut ini adalah beberapa mitos yang berkeliaran di masyarakat yang menjadi anggapan kepada perempuan yang berkecimpung di dunia teknik. Apa saja itu?
1. Perempuan Tidak Cukup Kuat Untuk Menjadi Seorang Engineer
Pada umumnya, perempuan memang tidak memiliki kekuatan sebesar pria. Namun bekerja tidak selalu menggunakan otot. Perkembangan teknologi yang semakin canggih memberikan perbedaan prilaku pada pekerjanya. Terlibatnya komputer dan mesin mempermudah pekerjaan.
Bekerja sebagai seorang engineer di era industri 4.0, tentu tidak lagi mengedepankan kepada aspek otot, tetapi kemampuan dalam menggunakan komputer dan kemampuan untuk berimajinasi. Jadi, bahwa untuk menjadi seorang engineer tidak selalu berkaitan dengan otot.
2. Pria Lebih Pintar di Bidang Sains daripada Perempuan
Sains merupakan suatu komponen untuk menjadi seorang engineer ataupun berkuliah mengambil jurusan teknik. Apabila kamu mengatakan bahwa laki-laki lebih pintar dibidang sains daripada perempuan, maka kamu salah.
Apabila melihat jumlah lulusannya, tentunya Pria lebih banyak, karena jumlah mereka yang dominan. Faktanya, dari sebuah riset di Amerika mengatakan bahwa perempuan memiliki kecenderungan untuk lulus lebih cepat di dibandingkan dengan pria beberapa tahun belakangan.
3. Perempuan Sulit Untuk Meraih Jabatan Tertinggi
Apabila kamu berpikir bahwa perempuan sulit untuk mendapatkan peluang naik jabatan, tentu kamu salah besar. Peluang kamu dan pekerja lainnya sama dalam promosi. Hal yang kerap menjadi stigma adalah bahwa pria memiliki kemampuan memimpin (leadership) lebih baik daripada perempuan, walaupun tidak salah, karena sejatinya dalam keluarga pria selalu dijadikan pemimpin.
Di era sekarang ini, perempuan semakin banyak mengambil alih posisi yang biasanya ditempati oleh pria. Hal yang menjadi parameter adalah kesiapan dan kemampuan dari posisi yang dibutuhkan.
4. Memiliki Upah yang Tidak Setara dengan Pria
Perbedaan gaji pria dan wanita tentu sudah hal yang menjadi pokok permasalahan. Gaji yang diterima tentu didasarkan pada posisi dan jabatan. Karena jurusan teknik yang didominasi oleh pria cenderung menempati posisi tertinggi di perusahaan. Hal itu yang mengakibatkan terjadinya perbedaan gaji.
Selain itu, hal yang harus dipertimbangkan adalah bahwa gaji ketika bekerja sebagai engineer bernilai besar, bahkan menjadi salah satu pekerjaan dengan gaji terbesar di dunia. Meskipun terjadi perbedaan gaji, pendapatan kamu mungkin akan condong lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan lainnya.
5. Perempuan Harus Mengurus Keluarganya Setelah Menikah
Ketika bekerja sebagai seorang engineer tentu sangat dikaitkan dengan mesin yang memaksa untuk bekerja diluar rumah. Hal ini menjadi anggapan yang kerap terdengar. Sehingga tak jarang orang tua, menyarankan anak perempuannya untuk menjadi seorang guru.
Tidak salah memang, namun apabila berpikir demikian, maka tak jarang kamu akan dipaksa untuk bekerja diluar rumah ataupun diluar kota ketika sudah menikah. Tantangan ini tentu harus kamu pikirkan, mengingat bahwa kamu tetap bisa bekerja sebagai seorang engineer terutama dalam perancangan.
Jadi itulah artikel mengenai mitos-mitos yang kerap didengar untuk cewek teknik. Apabila bermanfaat silahkan share ke teman-temanmu yang lain!